Apa dan bagaimana Tema dan Logo Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2025 ? Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menetapkan tema Hari Guru Nasional Tahun 2025, adalah GTK Hebat Indonesia Kuat.
Tema
“Guru Hebat, Indonesia Kuat” dalam memperingati Hari Guru Nasional tahun 2025 merupakan
komitmen untuk mengapresiasi Tokoh Masyarakat, Guru dan Tenaga Kependidikan yang
tidak hanya berprestasi secara individu, tetapi juga menghadirkan dampak bagi murid,
lingkungan belajar, komunitas sekolah dan masyarakat atas kontribusi transformatif
yang memperkuat kemajuan pendidikan melalui kolaborasi, inovasi, dan keteladanan.
Dengan tema tersebut, program ini diharapkan mampu memperkokoh ekosistem pendidikan
bermutu untuk semua dan adaptif terhadap tantangan abad ke 21.
Tahun 2045
adalah tahun yang kita cita-citakan sebagai Indonesia Emas, di mana generasi muda
kita akan memimpin bangsa ini menuju kemajuan yang unggul di kancah global. Profesionalisme
juga adalah tuntutan utama bagi guru hari ini dan di masa akan datang untuk
melahirkan Generasi Emas Indonesia 2045.
Guru diharapkan
bukan hanya memberikan materi di kelas, namun juga hadir sebagai sosok yang menginspirasi,
mendidik karakter, menanamkan nilai-nilai kebhinekaan, serta mengajarkan semangat
pantang menyerah kepada setiap anak bangsa. Guru hadir sebagai pendamping dalam
proses anak-anak Indonesia tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan berani menghadapi
tantangan zaman. Guru berperan sebagai pengganti orang tua di sekolah yang tugasnya
mengarahkan murid untuk mencapai tujuan pendidikan dan menjadikan mereka menjadi
manusia seutuhnya melalui teladan yang dapat dicontoh.
Adapun
Logo Resmi Hari Guru Nasional HGN tahun 2025 adalah sebagai berikut:
Link
download Logo Resmi Hari Guru Nasional HGN tahun 2025 (disini)
Logo
HGN Tahun 2025 menggambarkan hubungan harmonis dan kolaboratif antara guru dan
murid dalam proses pendidikan yang berlandaskan kasih sayang dan semangat
belajar.
Bentuk
hati emas menjadi pusat visual yang melambangkan ketulusan, cinta, dan
pengabdian guru sebagai sumber inspirasi dan cahaya ilmu pengetahuan.
Sosok
guru digambarkan sebagai pembimbing yang mengarahkan dan memberdayakan murid
dengan semangat gotong royong. Buku terbuka di bagian bawah mencerminkan ilmu
pengetahuan sebagai dasar kemajuan pendidikan.
Sementara
tiga figur murid yang bergerak dinamis mewakili jenjang pendidikan dasar hingga
menengah, menggambarkan pertumbuhan, semangat belajar, dan cita-cita menuju
Indonesia Emas 2045.
Adapun
Makna Warna dalam Logo Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2025 adalah sebagai
berikut:
- Emas : Keagungan, kejayaan, dan ketulusan guru sebagai fondasi pendidikan unggul.
- Biru tua : Kepercayaan, stabilitas, profesionalisme, dan kecerdasan.
- Abu-abu : Netralitas, kedewasaan, dan tanggung jawab dalam mendidik.
- Biru muda : Kemandirian, kebijaksanaan, dan semangat belajar peserta didik.
- Merah : Energi, keberanian, dan motivasi untuk meraih cita-cita pendidikan
Selanjutnya
mari kita ketahui mengapa Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 Nopember.
Sebagaimana diketahui Hari Guru Nasional memang diperingati bersamaan dengan
perayaan ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Ini bermula
dengan perjuangan para guru Tanah Air melalui Persatuan Guru Hindia Belanda
(PGHB) yang didirikan pada tahun 1912. Organisasi unitaristik ini beranggotakan
para guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan pemilik sekolah. Umumnya mereka
bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua. Di masa yang sama,
berkembang juga organisasi guru dengan beragam latar belakang seperti
keagamaan, kebangsaan, dan lainnya.
Pada tahun
1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia
(PGI). Perubahan nama ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata
“Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh
Belanda. Sebaliknya kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa
Indonesia.
Kesadaran
kebangsaan dan semangat perjuangan mendorong para guru pribumi memperjuangkan
persamaan hak dengan pihak Belanda. Secara bertahap, jabatan Kepala HIS
(Hollandsch Inlandsche Schoo atau sekolah Belanda untuk bumiputera) mulai
diambil alih orang Indonesia. Akhirnya, terbitlah cita-cita kesadaran bahwa
perjuangan para guru Indonesia tak lagi tentang perbaikan nasib maupun kesamaan
hak dan posisi dengan Belanda, tetapi memuncak menjadi perjuangan nasional.
Pada
masa Pemerintah Jepang banyak organisasi yang ditutup termasuk PGI. Barulah
setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, PGI kembali menggeliat. Kongres
Guru Indonesia digelar pada 24–25 November 1945 di Surakarta. Para peserta
kongres sepakat menghapuskan semua organisasi dan kelompok guru berlatar
belakang perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik,
agama, dan suku. Inilah cikal bakal bersatunya guru-guru yang aktif mengajar,
pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang
baru dibentuk. Saat itu, Mereka akhirnya meresmikan kelahiran Persatuan Guru
Republik Indonesia (PGRI) pada 25 November 1945 dengan tiga tujuan utama,
yakni:
1. Mempertahankan
dan menyempurnakan Republik Indonesia.
2. Mempertinggi
tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan.
3. Membela
hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khusus
Peran
guru dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia sungguh besar dan sangat menentukan.
Guru merupakan salah satu komponen yang strategis dalam menentukan keberhasilan
pendidikan yang meletakkan dasar serta turut mempersiapkan pengembangan potensi
peserta didik untuk mencapai tujuan nasional mencerdaskan bangsa. Sejak masa
penjajahan, guru selalu menanamkan kesadaran akan harga diri sebagai bangsa dan
menanamkan semangat nasionalisme kepada peserta didik dan masyarakat. Pada tahap
awal kebangkitan nasional, para guru aktif dalam organisasi pembela tanah air dan
pembina jiwa serta semangat para pemuda pelajar.
Dedikasi,
tekad, dan semangat persatuan dan kesatuan para guru yang dimiliki secara historis
tersebut perlu dipupuk, dipelihara dan dikembangkan sejalan dengan tekad dan semangat
era global untuk masa depan bangsa. Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen
dinyatakan bahwa guru wajib menjadi anggota organisasi profesi guru. Guru harus
menjaga solidaritas dan soliditas bersama komponen lainnya. Guru harus berupaya
menjaga kebersamaan dan menghindari perpecahan antar sesamanya.
Sebagai
penghormatan kepada guru dan PGRI, Pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan
Presiden Nomor 78 Tahun 1994 menetapkan tanggal 25 November, hari kelahiran PGRI,
sebagai Hari Guru Nasional, yang kemudian dimantapkan melalui Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Sejak tahun 1994 setiap tanggal 25 November
diperingati sebagai Hari Guru Nasional dan Hari Ulang tahun PGRI secara bersama-sama.
Demikian
informasi tentang Tema dan Logo Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2025. Semoga ada
manfaatnya.


Posting Komentar untuk "TEMA DAN LOGO HARI GURU NASIONAL (HGN) TAHUN 2025"
Maaf, Komentar yang disertai Link Aktif akan terhapus oleh sistem