Struktur Kurikulum RA MI MTS MA MAK Tahun 2025/2026. Seiring dengan adanya penyesuaian Implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah, Kementerian Agama juga telah menerbitkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia atau KMA Nomor 1503 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Agama Nomor 450 Tahun 2024 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Raudhatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, dan Madrasah Aliyah Kejuruan
Dalam KMA
Nomor 1503 Tahun 2025 terdapat penyesuaian Struktur Kurikulum Madrasah, baik pada
jenjang RA MI MTS MA MAK yang mulai berlaku Tahun 2025/2026. Selain itu, KMA
Nomor 1503 Tahun 2025 menegaskan bahwa
1. Madrasah yang belum melaksanakan Kurikulum Merdeka dapat
melaksanakan Kurikulum Tahun 2013 sampai dengan tahun ajaran 2025/2026 dan
memulai penerapan Kurikulum Merdeka paling lambat tahun ajaran 2026/2027.
2. Madrasah di
daerah tertinggal, terdepan, dan terluar yang belum melaksanakan
Kurikulum Merdeka dapat melaksanakan Kurikulum Tahun 2013 sampai dengan tahun
ajaran 2026/2027 dan memulai penerapan Kurikulum Merdeka paling lambat tahun
ajaran 2027/2028.
3. MI dan MTs dapat menerapkan Kurikulum Merdeka secara bertahap mulai dari kelas I,
IV, dan VII atau secara serentak pada seluruh kelas; dan
4. MA dan MAK yang belum melaksanakan Kurikulum Merdeka
menerapkan Kurikulum Merdeka secara bertahap mulai dari kelas X.
5. Mata pelajaran Bahasa Inggris pada jenjang Madrasah
Ibtidaiyah menjadi mata pelajaran pilihan yang dapat diselenggarakan
berdasarkan kesiapan Madrasah sampai dengan tahun ajaran 2026/2027 dan
beralih menjadi mata
pelajaran wajib pada
tahun ajaran 2027/2028;
6. Mata pelajaran koding dan Kecerdasan Artifisial
menjadi mata pelajaran pilihan yang
dapat diselenggarakan berdasarkan kesiapan Madrasah mulai Tahun Ajaran 2025/2026
secara bertahap.
Sebagaimana
diketahui mulai tahun ajaran 2025/2026 telah diadakan penyesuaian struktur
kurikulum yang intinya mengganti alokasi waktu kegiatan P5 atau P5RA menjadi
kegiatan Kokurikuler. Apa itu Struktur Kurikulum? Struktur Kurikulum merupakan
pengorganisasian atas kompetensi, muatan pembelajaran, dan beban belajar.
Kompetensi merupakan kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan
kemampuan Peserta Didik sebagai hasil dari proses pembelajaran. Muatan
pembelajaran merupakan susunan materi atau isi yang disampaikan pada proses
pembelajaran, mencakup sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang diharapkan
dikuasai oleh Peserta Didik sesuai dengan kebutuhan belajar . Behan belajar
merupakan alokasi waktu pembelajaran untuk mencapai kompetensi Peserta Didik.
Sruktur Kurikulum pada Madrasah terdiri atas:
A. Struktur
Kurikulum Raudhatul Athfal
Struktur
Kurikulum pada Raudhatul Athfal (RA) ditetapkan oleh Kepala RA dengan paling
sedikit memuat:
1.
lntrakurikuler
Kegiatan
pembelajaran Intrakurikuler dirancang agar Peserta Didik dapat mencapai
kemampuan fondasi sebagaimana tertuang dalam Capaian Pembelajaran Fase fondasi.
Capaian Pembelajaran Fase fondasi terdiri atas elemen:
a. nilai agama dan budi pekerti;
b. jati diri; dan
c. dasar-dasar
literasi, matematika, sains,
teknologi, rekayasa, dan seni.
Kegiatan
pembelajaran Intrakurikuler dilaksanakan dengan bermain bermakna
yaitu aktivitas bermain
yang memberikan ruang
bereksplorasi sehingga bermanfaat untuk mengembangkan karakter dan kompetensi
anak serta Panca Cinta.
Proses pembelajaran
dilaksanakan dengan cara
yang sesuai dengan kebutuhan
belajar anak, yakni proses pembelajaran yang melibatkan dan memberikan
pengalaman yang menyenangkan dan bermakna. Kegiatan dapat menggunakan sumber
belajar yang nyata dan ada di lingkungan
sekitar anak. Sumber belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat dihadirkan
dengan dukungan teknologi, buku bacaan anak, atau bentuk lainnya.
Intrakurikuler
pada RA luar biasa dilaksanakan dengan bermain bermakna yaitu aktivitas bermain
yang memberikan ruang bereksplorasi
sehingga bermanfaat untuk
mengembangkan karakter dan kompetensi anak. Di sisi lain, bermain yang
dilaksanakan bersifat terapeutik untuk menstimulasi aspek perkembangan yang
terhambat .
2.
Kokurikuler
Kokurikuler
bertujuan untuk memperkuat upaya pencapaian dimensi profillulusan dan topik
Panca Cinta yang mengacu pada Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
(STPPA).
Alokasi
waktu pembelajaran pada RA untuk Peserta Didik usia 4 (empat) sampai dengan 6
(enam) tahun paling sedikit 900 (sembilan ratus) menit per minggu. Pada RA luar
biasa berfokus pada intervensi dini dan penyiapan anak untuk dapat mencapai
kemampuan fondasi dan melakukan transisi ke jenjang pendidikan selanjutnya baik
ke Satuan Pendidikan umum maupun k:husus . Program kebutuhan k.husus pada RA luar biasa
diberikan sesuai kebutuhan Peserta Didik sejak Fase fondasi berdasarkan hasil
asesmen.
B. Struktur
Kurikulum MI MTs MA MAK
Struktur
Kurikulum pada MI MTS MA MAK Tahun Pelajaran 2025/2026 juga memuat kegiatan lntrakurikuler dan
kegiatan Kokurikuler.
1.
Intrakurikuler di MI MTS MA MAK
Intrakurikuler
memuat kompetensi, muatan pembelajaran, dan beban belajar. Kompetensi
dirumuskan dalam bentuk Capaian Pembelajaran yang terdiri atas:
a) Capaian Pembelajaran pada Fase A untuk kelas I sampai
dengan kelas II pada Madrasah lbtidaiyah;
b) Capaian Pembelajaran pada Fase B untuk kelas III sampai
dengan kelas IV pada Madrasah Ibtidaiyah;
c) Capaian Pembelajaran pada Fase C untuk kelas V sampai
dengan kelas VI pada Madrasah Ibtidaiyah;
d) Capaian
Pembelajaran pada Fase
D untuk kelas
VII sampai dengan kelas IX pada
Madrasah Tsanawiyah;
e) Capaian Pembelajaran pada Fase E untuk kelas X pada
Madrasah Aliyah dan Madrasah Aliyah Kejuruan; dan
d). Capaian Pembelajaran pada Fase F untuk:
1) kelas XI sampai
dengan kelas XII
pada Madrasah Aliyah, Madrasah Aliyah Kejuruan program 3
(tiga) tahun; dan
2) kelas XI sampai dengan kelas XIII pada Madrasah Aliyah
Kejuruan program 4 (empat) Tahun.
Capaian Pembelajaran
dirancang untuk mengembangkan kompetensi Peserta Didik secara utuh. Pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab, Capaian Pembelajaran
disusun secara terencana untuk membimbing Peserta Didik agar memiliki
pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan
sehari-hari. Tujuan utama pembelajaran ini untuk membentuk pribadi yang
beriman, bertakwa, berakhlak mulia, serta menumbuhkan sikap penuh cinta dan
kasih sayang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Peserta Didik
diharapkan mampu mengintegrasikan ajaran
agama dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pembaruan
kurikulum, penerapan metode pembelajaran yang efektif, serta pendekatan
pedagogis yang tepat. Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam berperan penting
dalam menumbuhkan karakter yang kuat, akhlak yang mulia, serta kesiapan
menghadapi tantangan zaman dengan landasan nilai cinta dan kasih sayang.
Capaian
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah disusun
agar lebih relevan,
efektif, serta selaras
dengan
kebutuhan
perkembangan zaman. Upaya ini diwujudkan melalui pembaruan kurikulum, inovasi
metode pembelajaran, dan penerapan pendekatan psikopedagogis yang berpusat pada
Peserta Didik.
Adapun
ruang lingkup Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab
sebagai berikut:
1.
Al-Qur'an Hadis
Pelajaran
Al-Qur'an Hadis di Madrasah mencakup kegiatan membaca, menulis, menghafal,
memahami, dan mengamalkan isi kandungan
Al-Qur'an serta Hadis. Pembelajaran ini bertujuan membekali Peserta Didik
dengan pemahaman yang tepat, keterampilan
yang memadai, serta
kemampuan untuk mengamalkan
ajaran Al-Qur'an dan Hadis sebagai pedoman hidup dalam menjalani keseharian
sesuai dengan tuntunan Islam. Pembelajaran Al-Qur'an dan Hadis di Madrasah,
termasuk pada jenjang Raudlatul Athfal, dirancang secara berkesinambungan dan
progresif dengan tujuan utama membentuk karakter mulia serta memperkuat keimanan
Peserta Didik. Proses pembelajaran mencakup kegiatan membaca, menghafal, memahami
makna, serta membiasakan penerapan nilai-nilai Al-Qur'an dan
Hadis dalam kehidupan sehari-hari.
Mata
pelajaran ini bertujuan menumbuhkan kecintaan Peserta Didik terhadap
kitab suci Al-Qur'an
dan Hadis, sekaligus membimbing mereka agar mampu
membaca, meneljemahkan, dan menganalisis ka.ndungan ayat-ayat Al-Qur'an dan
Hadis secara baik, benar, dan mendalam.
2.
Akidah Akhlak
Mata Pelajaran
Akidah Akhlak di
Madrasah mencakup pembelajaran tentang
akidah (keimanan), akhlak
terpuji, akhlak tercela,
adab-adab Islami, serta kisah-kisah keteladanan. Pembelajaran ini bertujuan
membentuk Peserta Didik yang memiliki keimanan kokoh kepada Allah Swt. dan
akhlak mulia sesuai ajaran Islam.
Di Madrasah,
tennasuk pada jenjang
Raudlatul Athfal, pembelajaran
Akidah Akhlak difokuskan pada
penguatan iman dan pembentukan
karakter. Akidah berkaitan dengan rukun
iman yang diwujudkan melalui ucapan dan perbuatan, serta mendorong Peserta
Didik untuk beramal saleh dan menaati hukum-hukum Allah. Akhlak merupakan buah
dari ilmu dan keimanan yang ditanamk.an melalui pembiasaan dan latihan kejiwaan,
agar Peserta Didik mampu membersihkan diri dari perilaku tercela serta menghiasi diri dengan
sifat-sifat terpuji.
Tujuan
pembelajaran Akidah Akhlak adalah memastikan Peserta Didik ( 1) memiliki akidah yang kokoh
berdasarkan pemahaman Ahlus Sunnah wal
Jama'ah melalui penguatan pengetahuan dan pengamalan keimanan, (2) memiliki
nalar kritis dalam menyikapi perbedaan pendapat, serta mampu mengekspresikan
akidah yang benar dengan sikap wasathiyah sesuai keragaman Indonesia, (3)
menjadi pribadi berakhlak mulia melalui pembiasaan dan pengendalian diri, dan
(4) menjunjung tinggi nilai persatuan serta memperkuat ukhuwah Islamiyah,
wathaniyah, dan basyariyah.
3.
Fikih
Mata
Pelajaran Fikih di Madrasah mencakup pemahaman hukum hukum Islam yang
berkaitan dengan ibadah, muamalah (hubungan sosial), serta berbagai aspek
kehidupan lainnya. Pembelajaran ini bertujuan membimbing Peserta Didik agar
mampu memaharni dan melaksanakan ajaran Islam dengan benar dalam kehidupan
sehari-hari.
Di
Madrasah, termasuk pada JenJang Raudlatul Athfal, pembelajaran Fikih dirancang
untuk mengembangkan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan melalui proses berpikir
aktif, kritis, dan
kontekstual yang berlandaskan
pada fakta, fenomena
sosial-keagamaan, serta perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan
pendekatan ini, Peserta Didik tidak hanya memahami hukum-hukurn Islam, tetapi
juga mengintemalisasikan ni1ai nilainya dalam pola pikir, sikap, dan tindakan,
sehingga mampu menjalankan kewajiban beragama dengan penuh kesadaran dan
tanggung jawab.
4.
Sejarah Kebudayaan Islam
Pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah mencakup pemahaman tentang perjalanan
sejarah perkembangan Islam, nilai-nilai, dan prinsip-prinsipnya. Peserta Didik
mempelajari peristiwa-peristiwa penting, tokoh-tokoh berpengaruh, serta
bagaimana nilai-nilai Islam membentuk kehidupan sosial, budaya, dan peradaban.
Tujuan pembelajaran ini adalah agar Peserta Didik mampu mengambil hikmah (ibrah)
dari masa lalu untuk diterapkan dalam kehidupan masa kini dan masa depan,
sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya
memahami ajaran Islam dan
perannya dalam membangun peradaban.
Di
Madrasah, termasuk pada jenjang Raudlatul Athfal, Sejarah Kebudayaan Islam
(SKI) dipelajari sebagai disiplin ilmu yang mengkaji perjalanan peradaban Islam
dalam konteks sejarah umat manusia. Pembelajaran SKI tidak terbatas pada
hafalan fakta dan urutan peristiwa, melainkan menekankan penggalian hikmah dari
dinamika sosial, politik:, keagamaan, serta nilai-nilai akidah dan akhlak yang
terkandung di dalamnya.
Melalui
pendekatan ini SKI berperan dalam memperkuat keimanan, membentuk karakter mulia,
menumbuhkan kemandirian, serta menanamkan semangat kebangsaan. Tujuan
akhimya adalah menumbuhkan kesadaran Peserta
Didik akan pentingnya memahami landasan ajaran, nilai, dan norma Islam
yang dibangun oleh Rasulullah saw., serta menghargai peninggalan sejarah Islam
sebagai bukti kejayaan peradaban masa lalu.
5.
Bahasa Arab
Mata
Pelajaran Bahasa Arab di Madrasah mencakup penguasaan kosakata, keterampilan
berbicara, membaca, menulis, serta memahami teks berbahasa Arab, termasuk
literatur Islam. Pembelajaran ini
bertujuan membekali Peserta
Didik dengan keterampilan berbahasa
Arab secara komprehensif, baik
sebagai bagian dari
kecakapan hidup (life skilij
maupun sebagai sarana untuk
memahami sumber ajaran Islam dari naskah
aslinya. Bahasa Arab memiliki peran strategis, tidak hanya sebagai bahasa
agama, tetapi juga sebagai
bahasa intemasional yang
digunakan dalam berbagai bidang,
seperti ekonomi, pariwisata, politik,
dan keamanan global. Dalam konteks pendidikan Madrasah, pembelajaran Bahasa
Arab tidak hanya berfokus pada pemahaman khazanah literatur keislaman, tetapi juga pada penguasaan keterampilan
komunikasi, baik lisan maupun
tulisan. Oleh karena itu, pembelajaran
Bahasa Arab perlu dirancang secara bertahap,
integratif, dan kontekstual,
agar Peserta Didik mampu mengekspresikan gagasan,
mengembangkan keterampilan
berbahasa, serta menggunakannya di berbagai ranah agama, ilmu pengetahuan,
dan budaya secara moderat dan reflektif.
Tujuan
akhirnya adalah mempersiapkan Peserta Didik agar mampu menggunakan Bahasa Arab
sebagai alat komunikasi global sekaligus memahami ajaran Islam dari sumber
autentik, seperti Al-Qur'an dan Hadis, melalui proses sanad (isnad) yang
berkelanjutan.
Capaian
Pembelajaran untuk Peserta Didik
Berkebutuhan Khusus ditetapkan dengan ketentuan sebagai berlkut:
1. Peserta Didik berkebutuhan khusus dengan hambatan
intelektual menggunakan Capaian Pembelajaran Pendidikan Khusus yang disesuaikan
dengan perkembangan Peserta Didik dan usia mental, serta disertai penyediaan
akomodasi yang layak.
2. Peserta Didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan
intelektual menggunakan Capaian Pembelajaran reguler dengan penyediaan
akomodasi yang layak.
Capaian
Pembelajaran, termasuk Capaian Pembelajaran Pendidikan Khusus, ditetapkan oleh
pejabat pimpinan tinggi madya yang melaksanakan tugas di bidang kurikulum.
Sementara itu, Capaian Pembelajaran untuk mata pelajaran kekhasan keagamaan
ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
agama.
Muatan
pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini dirumuskan secara terintegrasi
dengan kompetensi yang ingin dibangun, sedangkan pada jenjang pendidikan dasar
dan meneJJ,gah dirumuskan dalam bentuk mata pelajaran. Untuk mata pelajaran
keahlian di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK), perumusannya mengacu pada spektrum keahlian yang ditetapkan oleh
Menteri. Behan belajar Intrakurikuler dirumuskan dalam
bentuk alokasi waktu untuk satu tahun
ajaran.
B.
Kokurikuler
Kokurikuler
adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk penguatan, pendalam.an,
dan/ atau pengayaan kegiatan Intrakurikuler dalam rangka pengembangan karakter
dan kompetensi Peserta Didik. Kokurikuler merupakan pembelajaran kolaboratif
lintas disiplin ilmu, gerakan 7 (tujuh) kebiasaan anak Indonesia hebat,
Kegiatan Kolaboratif Berbasis Cinta dan/atau cara lainnya dalam memahami,
mengaplikasi, dan merefleksi terhadap isu atau permasalahan nyata yang relevan bagi Peserta Didik dengan
tetap memperhatikan ketersediaan sumber daya Madrasah dan Peserta Didik.
Kok:urikuler dikembangkan oleh Madrasah
mengacu pada
panduan/petunjuk teknis yang ditetapkan
oleh Direktur Jenderal Pendidikan
Islam. Kokurikuler ini memuat kompetensi, muatan pembelajaran,
dan beban belajar. Kompetensi pada Kokurikuler dirumuskan untuk
memperkuat:
1.
keimanan dan keta.kwaan terhadap Tuban Yang Maha Esa;
2.
kewargaan;
3.
penalaran kritis;
4.
kreativitas;
5.
kolaborasi;
6.
kemandirian;
7.
kesehatan; dan
8.
komunikasi.
Madrasah
berkewajiban menyelenggarakan kegiatan Kokurikuler bagi Peserta Didik dengan
berbasis cinta dan kasih sayang yang bermuatan moderasi beragama dengan
indikator (1) komitmen kebangsaan, (2) toleransi, (3) antikekerasan, dan (4)
akomodatif terhadap budaya lokal. Kegiatan tersebut menjadi satu kesatuan dalam
Kokurikuler.
Muatan pembelajaran
pada Kokurikuler memuat
tema utama. Tema utama Kokurikuler ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Pendidikan Islam untuk menjadi rujukan bagi Madrasah dalam
merumuskan topik Kokurikuler yang relevan dengan konteks sosial budaya dan
karakteristik Peserta Diclik Behan belajar pada
Kokurikuler dirumuskan dalam bentuk alokasi waktu dalam I (satu) tahun
ajaran. Pelak:sanaan kokurikuler secara serentak eli MI, MTs, dan MA.
Selengakpanya
berikut ini Struktur Kurikulum Madrasah (RA MI MTS MA MAK Tahun 2025/2026), jika
dibutuhkan dapat Anda download melalui link kami sediakan.
Bagi
Anda yang ingin mendonwload Struktur Kurikulum RA MI MTS MA MAK Tahun 2025/2026
(silahkan akses disini)
Bagi
Anda yang ingin mendonwload Panduan lengkap Implementasi Kurikulum
Madrasah Tahun 2025/2026 (silahkan akses disini)
Demikian
informasi tentang Panduan lengkap Implementasi Kurikulum Madrasah Tahun
2025/2026 dan Struktur Kurikulum Madrasah (RA MI MTS MA MAK) Tahun 2025/2026.
Semoga ada manfaatnya.

Posting Komentar untuk "STRUKTUR KURIKULUM RA MI MTS MA MAK TAHUN 2025/2026"
Maaf, Komentar yang disertai Link Aktif akan terhapus oleh sistem