Kemendikdasmen telah menerbitkan Buku Panduan Penerapan Pembelajaran STEM. Dalam Naskah Akademik pembelajaran mendalam, pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) merupakan salah satu praktik pedagogis berfokus pada pemberian pengalaman belajar murid yang autentik, mengutamakan praktik nyata, serta mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi dan kolaborasi (Kemendikdasmen, 2025).
Pembelajaran STEM dalam panduan
ini dipahami sebagai pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai mata
pelajaran, (tidak hanya IPA dan Matematika) serta berfokus pada pemecahan
masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran mencakup
penyelidikan ilmiah dan siklus enjinering yang berulang, pemodelan matematis,
dan pemanfaatan teknologi secara tepat guna.
STEM mulai berkembang di
Amerika Serikat sejak awal 2000-an sebagai respons terhadap menurunnya minat generasi
muda terhadap sains dan teknologi, sekaligus meningkatkan daya saing dan
perekonomian negara (Bybee, 2013). Pendekatan ini menandai pergeseran dari
pembelajaran berbasis disiplin terpisah menuju pembelajaran terintegrasi yang
berorientasi pada pemecahan masalah nyata melalui inkuiri, kolaborasi, dan
kreativitas. Model seperti Pemelajaran Berbasis Proyek (Project- Based
Learning/PjBL) (Krajcik & Blumenfeld, 2006), Pemelajaran Berbasis Masalah
(Problem- Based Learning/PBL) (Hmelo-Silver, 2004), dan Pemelajaran Berbasis
Fenomena (Phenomenon- Based Learning) (Lakkala, Uusiautti, & Määttä, 2021)
terbukti memperkuat kompetensi abad ke-21. Di Asia, implementasi disesuaikan
dengan kebutuhan lokal: Singapura melalui Applied Learning Programme (ALP) yang
menautkan industri dan keberlanjutan; Jepang dengan budaya monozukuri; Korea
Selatan lewat integrasi kurikulum; serta Tiongkok melalui investasi riset dan
penciptaan ekosistem, mendorong capaian tinggi pada PISA (OECD, 2023).
Di Indonesia, Kementerian
Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mulai mengintegrasikan STEM baik
melalui intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Tujuannya tak hanya
meningkatkan capaian akademik, tetapi juga menyiapkan murid menjadi pemecah
masalah yang inovatif terkait isu sosial, lingkungan, dan ekonomi. Dalam hal
ini, pendidik memiliki peran penting dalam mengkontekstualisasikan kebijakan pembelajaran
mendalam agar selaras dengan kebutuhan satuan pendidikan.
Dalam kerangka pembelajaran
mendalam, STEM merupakan salah satu bentuk praktik pedagogis yang menyediakan
lingkungan pembelajaran lintas disiplin ilmu sekaligus menunjukkan kepada murid
cara menerapkan metode ilmiah di dalam konteks sehari-hari. Pembelajaran STEM
mendorong tumbuhnya pemikiran kritis, kreativitas, inovasi, dan kolaborasi,
sehingga memungkinkan murid menerapkan hasil belajarnya dalam situasi baru dan
konteks yang relevan.
Pembelajaran STEM bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan murid dalam menerapkan pengetahuan yang diperoleh
dalam pembelajaran untuk memecahkan masalah dunia nyata melalui praktik
saintifik dan enjinering (Bybee, 2013). Melalui pembelajaran STEM ini, murid
membangun sendiri pemahaman melalui aktivitas nyata dan lintas disiplin ilmu
untuk memecahkan masalah dunia nyata. Hal ini sekaligus menguatkan implementasi
pembelajaran mendalam yang berpijak pada pandangan konstruktivisme. Selain itu,
pembelajaran STEM ini juga merupakan salah satu praktik pedagogis yang dapat
menumbuhkan delapan dimensi profil lulusan karena mengutamakan pembelajaran
kolaboratif lintas disiplin ilmu melalui pembelajaran kokurikuler (BSKAP,
2025).
Panduan Penerapan Pembelajaran
STEM ini dimaksudkan untuk memberi inspirasi bagi para pendidik dalam
mengimplementasikan pembelajaran STEM sesuai konteks satuan pendidikan yang
sangat beragam. Selain memberi gambaran tentang apa itu STEM, panduan ini
menekankan urgensi pembelajaran STEM dalam konteks pendidikan di Indonesia.
Panduan ini juga memuat kerangka pembelajaran, peran para pemangku kepentingan,
strategi implementasi, dan contoh-contoh praktis pembelajaran STEM yang dapat
dijadikan inspirasi, atau diadaptasi sesuai jenjang dan karakteristik satuan
pendidikan.
Panduan pembelajaran STEM
ini disusun untuk digunakan bersama panduan pembelajaran dan asesmen, panduan
kokurikuler, dan dokumen pendukung lain yang relevan.
Selengkapnya silahkan
download dan baca Salinan Buku Panduan Penerapan Pembelajaran STEM
Link download Buku Panduan Penerapan Pembelajaran STEM
Demikian informasi tentang
Link download Buku Panduan Penerapan Pembelajaran STEM. Semoga ada manfaatnya
untuk Bapak/Ibu guru dalam rangka implementasi Pembelajaran Mendalam menuju
pendidikan yang berkualitas.
Posting Komentar untuk "BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN STEM"
Maaf, Komentar yang disertai Link Aktif akan terhapus oleh sistem