Panduan Penyusunan Soal Tes Kemampuan Akademik (TKA) mengacu pada Panduan Penulisan Soal Tes Terstandar. Karena Panduan Penulisan Soal Tes Terstandar ini dibuat sebagai panduan bagi seluruh penulis soal yang terlibat dalam pengembangan instrumen akademik untuk tahun anggaran 2025. Pengembangan instrumen yang dilakukan dimaksudkan untuk menghasilkan butir soal penilaian akademik berbasis mata pelajaran untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK yang terstandar dan dalam skala nasional. Pada jenjang SMA/MA/SMK, mata pelajaran yang dimaksud mencakup Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, Biologi, PPKn, Ekonomi, Geografi, Sejarah, Sosiologi, Antropologi, Bahasa Prancis, Bahasa Jerman, Bahasa Korea, Bahasa Jepang, Bahasa Mandarin, Bahasa Arab, dan Produk Kreatif & Kewirausahaan. Pada jenjang SD/MI dan SMP/MTs, mata pelajaran yang dimaksud mencakup Bahasa Indonesia dan Matematika.
Tes Kemampuan Akademik (TKA)
dilatarbelakangi oleh kebutuhan adanya pelaporan capaian akademik individu
murid dari penilaian yang terstandar. Tidak tersedianya laporan capaian
akademik individu dari penilaian terstandar pada beberapa tahun terakhir
menimbulkan beberapa permasalahan. Permasalahan muncul terutama pada situasi
ketika perbandingan capaian akademik murid yang berasal satuan pendidikan
dilakukan, seperti pada proses seleksi. Pada situasi seleksi yang didasarkan
pada data dari hasil penilaian masing-masing satuan pendidikan misalnya data
rapor, menimbulkan masalah dalam hal objektivitas dan keadilan.
Hal ini terjadi karena belum
terstandarnya penilaian oleh satuan pendidikan. Dua murid yang mendapat nilai
yang sama belum tentu memiliki tingkat penguasaan atau kemampuan akademik yang
sama. Ketika dua orang murid dari satuan pendidikan berbeda mendapatkan nilai
yang sama, nilai rapor dari satuan pendidikan dengan standar tinggi cenderung
mencerminkan tingkat penguasaan atau kemampuan akademik yang lebih tinggi
dibanding nilai yang sama dari satuan pendidikan yang menerapkan standar lebih
rendah. Akibatnya, dalam seleksi yang didasarkan pada nilai rapor, murid dari satuan
pendidikan dengan standar lebih tinggi cenderung dirugikan ketika harus
bersaing dengan murid dari satuan pendidikan yang menerapkan standar yang lebih
rendah.
Perbandingan data dari hasil
penilaian internal yang dilakukan oleh satuan pendidikan dan penilaian
eksternal yang dilakukan oleh Kementerian menunjukkan hasil penilaian internal
dari satuan pendidikan cenderung menghasilkan skor yang lebih tinggi dan dengan
variasi yang lebih kecil. Hal ini juga dikonfirmasi oleh panitia seleksi masuk
perguruan tinggi negeri.
Oleh karena itu tidak
mengherankan kebutuhan adanya hasil penilaian terstandar tidak hanya muncul
dari perguruan tinggi dalam negeri tetapi juga dari perguruan tinggi luar
negeri. Selain itu, dunia kerja juga merasa terbantu dengan adanya hasil
penilaian terstandar.
Sebagai sebuah tes
terstandar, TKA dapat menjadi bagian dari solusi terhadap permasalahan seleksi
akademik dengan menyediakan skor yang relatif lebih dapat dibandingkan lintas
satuan pendidikan. Namun sebagai suatu tes terstandar, TKA berpotensi
mempengaruhi bagaimana guru mengajar dan murid belajar. Dalam hal ini, TKA
memiliki risiko efek samping penyempitan kurikulum. Guru dan murid berpotensi
untuk fokus pada kompetensi yang diukur TKA saja, mengabaikan kompetensi yang
tidak diukur oleh TKA. Hal ini suatu hal yang tidak diinginkan, karena akan
merugikan murid. Seperti diketahui TKA hanya mengukur sebagian kompetensi yang
harus dikuasai murid. Di sisi lain, TKA juga berpotensi untuk mendukung
pembelajaran yang mendalam jika dirancang dan diselenggarakan dengan tepat, dan
hasilnya digunakan secara bijaksana.
Mengingat potensinya dalam
mempengaruhi pembelajaran, TKA tidak hanya dirancang sebagai instrumen untuk
mengukur capaian akademik, tetapi juga sebagai bagian dari upaya pengendalian
dan penjaminan mutu pendidikan. Salah satu mekanisme TKA meningkatkan mutu
pendidikan adalah melalui peningkatan kapasitas pendidik. Hal ini dapat terjadi
ketika TKA digunakan sebagai acuan pendidik dalam merancang pembelajaran, serta
ketika
TKA menjadi model bagi
pendidik tentang cara menilai pemahaman konseptual, pemecahan masalah, dan
kemampuan bernalar (higher order thinking). TKA juga dapat melengkapi hasil
Asesmen Nasional ketika digunakan oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat
untuk memetakan mutu hasil belajar murid pada akhir jenjang sekolah.
Selain sebagai instrumen
seleksi akademik dan peningkatan mutu pendidikan secara umum, TKA sekaligus
digunakan sebagai pengakuan hasil belajar bagi murid dari jalur pendidikan
nonformal dan pendidikan informal. Murid dari satuan pendidikan nonformal dan
murid yang belajar secara informal memiliki hak untuk mendapat pengakuan dari
pemerintah mengenai kesetaraan hasil belajar mereka. Karena TKA dirancang
dengan mengacu pada standar yang berlaku dalam kurikulum nasional, maka
hasilnya dapat memberi informasi tentang capaian murid dibanding standar
tersebut. Dengan demikian, TKA dapat memenuhi hak murid satuan pendidikan
nonformal dan pendidikan informal untuk mendapatkan pengakuan kesetaraan hasil belajar.
Lebih lanjut, TKA bukanlah
evaluasi untuk menentukan kelulusan murid dari satuan pendidikan. Evaluasi
penentuan kelulusan murid tetap menjadi kewenangan pendidik dan satuan
pendidikan. Karena itu tidak semua mata pelajaran yang ada dalam kurikulum
menjadi mata uji dalam TKA. Mengingat keterbatasan waktu dan format ujian, pada
mata pelajaran yang diujikan pun tidak seluruh muatan kurikulum bisa diukur.
Sebagai Panduan Penyusunan
Soal Tes Kemampuan Akademik (TKA), terdapat tiga hal penting yang perlu
diketahui, dipelajari, dan dipahami oleh setiap penulis soal. Ketiga hal
tersebut mencakup jenis soal, kaidah penulisan soal tes terstandar, serta bentuk
soal yang digunakan.
Berikut ini Panduan
Penulisan Soal Tes Terstandar yang digunakan sebagai Pedoman atau Panduan Penyusunan Soal Tes Kemampuan Akademik (TKA), yang dapat
dipedomani oleh para penulis soal TKA.
Link download PanduanPenulisan Soal Tes Terstandar.
Demikian informasi tentang Pedoman Panduan Penyusunan Soal Tes Kemampuan
Akademik (TKA) SD SMP SMA SMK. Semoga ada manfaatnya
Posting Komentar untuk "PANDUAN PENYUSUNAN SOAL TES KEMAMPUAN AKADEMIK "
Maaf, Komentar yang disertai Link Aktif akan terhapus oleh sistem