Lompat ke konten
Home » Pengertian Cara dan Manfaat Refleksi Diri Guru

Pengertian Cara dan Manfaat Refleksi Diri Guru

  • oleh
Pengertian dan Manfaat Kebiasaan Refleksi Diri bagi Guru dan Murid
Pengertian Cara dan Manfaat Refleksi Diri Guru

Pengertian Refleksi Diri Guru, Cara melakukan Refleksi Diri Guru dan Manfaat Refleksi Diri Guru bagi Murid serta bagi guru itu sendiri. Refleksi adalah proses memeriksa diri dan mengevaluasi diri yang dilakukan secara berkelanjutan oleh guru yang efektif, dengan tujuan meningkatkan profesionalitas dalam praktik mengajar. Namun, kebiasaan untuk melakukan refleksi seringkali sulit untuk dipraktikkan oleh seorang guru. Nah, apa ya alasan proses refleksi sangat penting dilakukan oleh guru? Apa saja manfaat proses refleksi pada pengembangan diri guru dan peningkatan kualitas pembelajaran?

 

Proses refleksi merupakan langkah pengembangan diri yang mendasar bagi profesionalitas guru. Proses refleksi akan membantu guru mempertahankan rasa ingin tahu dalam kegiatan belajar pribadi, dan mengembangkan kebiasaan inkuiri yang mendorong perubahan diri dan perbaikan terus-menerus dalam praktek mengajar. Saat guru beradaptasi dengan kurikulum baru dan strategi pembelajaran baru, proses refleksi dapat membantu guru dalam proses penyesuaian pola pikir. Dengan demikian, guru mampu menjalankan proses analisa secara kritis terhadap informasi baru yang diperoleh dan efektivitas penerapannya dalam pembelajaran, sehingga tingkat pemahaman pun akan lebih berkembang.

 

Apa Manfaat Refleksi Diri Guru untuk Pengembangan Diri Guru? Proses refleksi yang telah dilakukan tentunya akan menampilkan keberhasilan maupun kegagalan guru. Kegagalan tentunya penting dan berguna agar guru lebih banyak belajar dan mencari tahu strategi lain yang lebih efektif dengan membaca ataupun melakukan eksperimen. Begitupun dengan keberhasilan, strategi yang telah digunakan belum tentu dapat diulang dan menghasilkan kesuksesan yang sama.

 

Proses refleksi akan mendorong guru untuk berlatih berpikir kritis tentang hasil rencana pembelajaran yang telah disiapkan. Selanjutnya, guru dapat mengupayakan berbagai solusi kreatif untuk mengatasi hambatan dan menemukan cara-cara inovatif untuk memperbaiki keterampilan mengajar. Dalam proses refleksi, guru dapat mengevaluasi proses pembelajaran, menentukan bagian yang perlu dipertahankan, dikembangkan, atau perlu dimodifikasi hingga guru memiliki wawasan yang lebih luas dan pertimbangan yang lebih matang.

 

Data yang diperoleh dari proses refleksi terhadap kegiatan pembelajaran akan membantu guru untuk membuat keputusan tentang rencana kegiatan pembelajaran di masa mendatang dan pendampingan khusus yang mungkin perlu untuk dilakukan pada murid-murid tertentu.

 

Apa Manfaat Refleksi Diri Guru untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran? Proses refleksi mendukung pembelajaran yang berpusat pada murid. Pembelajaran yang berpusat pada murid adalah berbagai program, pendekatan instruksional, dan strategi pendampingan akademik yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar yang bervariasi pada murid, sesuai dengan minat, aspirasi, kemampuan, dan latar belakang yang berbeda. Proses refleksi dengan melibatkan umpan balik dari murid akan memberikan informasi pada guru untuk membuat rencana pembelajaran yang kontekstual dan bermakna bagi murid.

 

Proses refleksi akan menyelaraskan keyakinan seorang guru tentang kegiatan belajar dan pengalaman nyata dalam proses belajar mengajar di kelas. Seringkali, guru menemukan bahwa ternyata terdapat ketidaksesuaian antara asumsi guru dengan kenyataan yang terjadi di dalam kelas. Misalnya, guru senior yakin bahwa pendekatan pembelajaran tertentu pada suatu topic akan selalu berhasil untuk meningkatkan pemahaman murid. Namun dengan proses refleksi diri, guru dapat menyadari bahwa selalu ada peluang untuk lebih meningkatkan efektivitas pembelajaran di kelas.

 

Lalu bagaimanakah cara kita memulai refleksi diri yang dapat menghasilkan berbagai manfaat tersebut? Jika guru tidak memiliki kebiasaan refleksi, apakah yang akan terjadi? Kunci utama refleksi diri yang efektif adalah: Tanpa refleksi, proses pembelajaran hanya akan seperti pengguguran kewajiban saja baik guru maupun pada murid. Tanpa refleksi, sesi belajar akan berlangsung tanpa tujuan yang bermakna bagi masing-masing pihak. Oleh karena itua, Luangkan waktu, buatlah jadwal rutin refleksi diri dan pastikan Ibu dan Bapak guru tidak terburu-buru dalam menjalani prosesnya

 

Pastikan hasil refleksi tercatat dengan baik. Ibu dan Bapak guru bisa menuliskan di dalam jurnal pribadi sebagai pengingat akan proses serta progres refleksi yang telah dilakukan. Cari rekan untuk bertukar pikiran, dapat memperkaya perspektif kita dalam proses refleksi. Pilihlah teman Ibu dan Bapak guru yang cukup jujur dan kritis dalam mengevaluasi proses pembelajaran yang akan maupun telah dilakukan.

 

Selain pada diri guru, kebiasaan refleksi juga perlu ditumbuhkan pada murid. Dengan melakukan refleksi, maka murid:

·          Melatih murid untuk mengungkapkan pendapat dan aspirasi pada proses belajar yang telah selesai dan yang sedang berlangsung. Dengan demikian, murid dapat menyampaikan harapannya terhadap pembelajaran yang akan dijalaninya.

·          Mengembangkan profil diri murid yang berhubungan dengan kegiatan refleksi, seperti rasa tanggung jawab, kepemimpinan, empati, kreativitas, daya pikir kritis, dan kreativitas. Dengan demikian, murid dapat berkembang dalam aspek akademis dan aspek sosial emosional sekaligus.

·          Memiliki relasi yang lebih positif dengan guru karena dapat berekspresi dan berpendapat tentang suasana maupun system belajar yang diminati. Partisipasi murid dalam proses belajar pun akan meningkat.

·          Melatih murid untuk mengembangkan High Order Thinking Skills (HOTS) atau disebut juga sebagai Fungsi Eksekutif sehingga murid terlatih untuk melakukan evaluasi mandiri pada tujuan belajar pribadi serta memantau perilaku dan sikap dalam belajar. Dengan demikian, kesadaran diri murid akan meningkat sehingga murid terlibat aktif dalam keseluruhan proses belajar dan menjadi pemelajar yang mandiri.

 

Lalui Apakah Yang Dimaksud dengan Fungsi Eksekutif? Fungsi Eksekutif adalah proses mental yang mendukung proses perencanaan, pemusatan perhatian, kemampuan mengingat informasi, dan mengatasi lebih dari satu tugas sekaligus. Sama seperti pemandu lalu lintas pesawat (air traffic control) di sebuah bandara udara memandu keberangkatan dan kedatangan beberapa pesawat sekaligus, demikianlah fungsi eksekutif dalam otak kita yang secara sadar melakukan proses berpikir dalam pencapaian target, mengatasi gangguan, memprioritaskan tugas, serta mengontrol diri.

 

Fungsi Eksekutif dalam Diri Pemelajar Mandiri mengandalkan tiga fungsi otak, yaitu: 1) Fleksibilitas kognitif (cognitive flexibility). Fleksibilitas kognitif (cognitive flexibility) adalah kecakapan untuk beralih di antara dua atau lebih konsep berbeda. Misalnya, dalam perencanaan diputuskan menggunakan cara A untuk mencapai tujuan. Dalam pelaksanaan ternyata cara A tidak efektif karena banyak kendala atau tidak efisien karena menghabiskan banyak waktu, biaya, atau tenaga sehingga cara B dapat menjadi alternatif solusi. 2) Memori Aktif (working memory). Memori aktif (working memory) adalah sistem penyimpanan informasi sementara, yang dapat digunakan sewaktu-waktu ketika dibutuhkan dalam proses pengolahan informasi. Misalnya, saat berjumpa dengan teman yang sudah lama tidak bertemu. Perjumpaan itu disertai dengan saling bertukar nomor telepon. Sewaktu teman tadi menyebutkan nomor teleponnya “085245961785”, maka sebelum merekam dalam kontak HP, nomor tersebut akan diulang-ulang dalam ingatan agar tidak lupa. Setelah berhasil menyimpan dalam kontak HP maka nomor telepon tersebut tidak perlu diingat lagi. Memori yang bersifat sementara waktu saat mengingat-ingat “085245961785” itu disebut memori aktif (working memory). 3) Pembatasan Diri (inhibitory control). Pengertian Pembatasan Diri (inhibitory control) adalah proses kontrol untuk menahan kehendak diri (impuls) atau perilaku yang muncul secara sadar maupun tidak sadar, karena faktor kurang percaya diri, rasa takut pada konsekuensi, atau keraguan moral (VandenBos, 2015). Proses menahan kehendak diri atau perilaku itu bisa dilakukan dengan mencegah respons berlebihan terhadap suatu peristiwa, menghentikan respons, atau menunda-nunda respons

 

Apa hubungan fungsi eksekutif dengan refleksi diri? Dapat disimpulkan bahwa tiga keterampilan fungsi eksekutif dapat terasah ketika kita melakukan refleksi diri. Semakin terbiasa seseorang melakukan refleksi diri, semakin berkembang pula tiga keterampilan fungsi eksekutif tersebut.

 

Bagaimana ibu dan Bapak Guru? Sudah siap untuk membiasakan diri untuk berefleksi? Untuk membangun kebiasaan refleksi, perlu diawali dulu dengan kesadaran diri akan penting dan manfaat melakukan refleksi. Maka, gunakan kembali referensi ini kapanpun Ibu dan Bapak sedang merasa perlu diingatkan kembali tentang pentingnya melakukan refleksi. Mendapatkan pengetahuan lanjutan mengenai refleksi diri serta manfaat yang didapat dari proses berefleksi dalam konteks pengembangan diri guru dan peningkatan kualitas pembelajaran.

 

Demikian uraian singkat tentang Pengertian Refleksi Diri Guru, Cara melakukan Refleksi Diri Guru dan Manfaat Refleksi Diri Guru bagi Murid serta bagi guru itu sendiri. Semoga ada manfaatnya bagi Bapak Ibu guru di komunitas belajar.

Komunitas Belajar
error: Content is protected !!