Pengertian Minat
merupakan suatu keadaan di mana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu
dan disertai keiinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikannya
lebih lanjut. Minat timbul karena adanya perhatian yang mendalam terhadap suatu
obyek, di mana perhatian tersebut menimbulkan keinginan untuk mengetahui,
mempelajari, serta membuktikan lebih lanjut. Hal itu menunjukkan, bahwa dalam
minat, di samping perhatian juga terkandung suatu usaha untuk mendapatkan
sesuatu dari obyek minat tersebut.
Menurut M.
Buchori (1999:135) pengertian minat adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu objek,
seseorang, suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Jadi
minat harus dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar, kalau tidak demikian
minat itu tidak memiliki arti sama sekali. Sedangkan Sardiman AM (1988:76) menyatakan,
bahwa minat seseorang terhadap suatu obyek akan lebih kelihatan apabila obyek
sasaran bekaitan dengan keinginan dan kebutuhan seseorang yang bersangkutan.
Pendapat ini memberikan pengertian, bahwa minat merupakan suatu kondisi yang
terjadi apabila berhubungan dengan keinginan atau kebutuhan sendiri, dengan
kata lain ada kecenderungan apa yang dilihat dan diamati seseorang adalah
sesuatu yang berhubungan dengan keinginan dan kebutuhan seseorang tersebut.
![]()  | 
| Pengrtaian Minat (2) | 
Keterkaitan dengan sikap, pengertian minat dapat pula diartikan sebagai kecenderungan yang sudah relatif menetap pada diri seseorang untuk menyukai objek-objek atau kegiatan-kegiatan yang membutuhkan perhatian dan menghasilkan kepuasan. Minat merupakan suatu perangkat mental yang meliputi campuran antara perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan seseorang kepada suatu pilihan tertentu.
Sejalan
dengan pendapat di atas, S. Nasution (1987:66), menyatakan bahwa pengertian minat
merupakan pernyataan psikis yang menunjukkan adanya pemusatan pikiran,
perasaan, dan kemauan terhadap suatu obyek, karena obyek tersebut menarik
perhatian. 
Pengertian
minat di atas dapat dipahami, bahwa seseorang menaruh minat terhadap suatu
obyek karena adanya rangsangan, stimulus, atau dorongan. Rangsangan atau
dorongan tersebut, dapat berasal dari kekuatan minat itu sendiri, sehingga
dapat disimpulkan bahwa seseorang tidak dapat dikatakan mempunyai minat
terhadap suatu obyek tanpa adanya respon atau dorongan terhadap obyek tersebut.
Minat lebih  lazim  diwujudkan 
dalam  cita-cita.  Hal 
ini berhubungan dengan  masa  depan 
yang  perlu  direncanakan oleh  seseorang, 
terkait  dengan  ketika 
menentukan  pilihan pendidikan,
pekerjaan, teman hidup, dan sebagainya. Minat 
berhubungan  erat  dengan 
motivasi.  Para  ahli psikologi  menyebutkan 
bahwa  minat  merupakan 
aspek penting  dari  motivasi 
yang  mempengaruhi  perhatian, belajar, berpikir, dan berprestasi.
Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya, dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Marshell (dalam Moh. Uzer Usman,2001:94), mengemukakan 22 macam minat, di antaranya ialah bahwa anak memiliki minat terhadap belajar. Dengan demikian, pada hakikatnya setiap anak berminat pada belajar.
Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya, dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Marshell (dalam Moh. Uzer Usman,2001:94), mengemukakan 22 macam minat, di antaranya ialah bahwa anak memiliki minat terhadap belajar. Dengan demikian, pada hakikatnya setiap anak berminat pada belajar.
Beberapa
ahli pendidikan berpendapat, bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan
minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat yang
telah ada. Hal tersebut, dikemukakan oleh Tanner dan Tanner (dalam Slameto, 1991:138), bahwa agar
para pelajar juga berusaha membentuk minat-minat baru pada siswa, ini dapat
dicapai dengan memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan antara satu
pelajaran yang akan diberikan dengan bahan pelajaran yang lalu, menguraikan
kegunaan bagi siswa yang akan datang. Hal senada dikemukakan oleh Rooijakkers
(1980), bahwa minat dapat pula dicapai dengan cara menghubungkan bahan
pelajaran dengan suatu berita sensasional yang sudah diketahui kebanyakan siswa.
Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah
membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk
dipelajari dengan dirinya sendiri sebagai individu, proses ini berarti
menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu
mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, dan memuaskan kebutuhannya.
Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa
tujuan yang dianggapnya penting, dan jika siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman
belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia akan
berminat.
Pengertian Minat Belajar Siswa
Keberhasilan proses kegiatan belajar dan
pembelajaran, selain dipengaruhi oleh faktor guru juga dipengaruhi oleh faktor
siswa itu sendiri. Tingkah laku siswa ketika mengikuti proses pembelajaran
dapat mengindikasikan akan 
ketertarikan  siswa  tersebut terhadap pembelajaran itu atau
sebaliknya, ia merasa tidak  tertarik
dengan pembelajaran tersebut. Ketertarikan siswa  inilah yang sering dikenal dengan
istilah  minat. 
![]()  | 
| Pengertian Minat Belajar Siswa | 
Pendapat ini memberikan pengertian, bahwa
minat merupakan suatu kondisi yang mencerminkan adanya hubungan antara sesuatu
yang diamati atau dialami dengan keinginan atau kebutuhan sendiri, dengan kata
lain ada kecenderungan apa yang dilihat dan diamati seseorang merupakan sesuatu
yang berhubungan dengan keinginan dan kebutuhannya. 
“Pengertian Minat 
diartikan  sebagai  kehendak, 
keinginan  atau kesukaan” (Kamisa,1997:370). Minat 
merupakan  sumber  motivasi 
yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila
mereka bebas memilih  (Hurlock,  1995:144). 
Wiliam  james  dalam 
Usman (1995:27)  melihat bahwa  minat  belajar siswa  merupakan  faktor 
utama  yang  menentukan 
derajat  keaktifan belajar  siswa. Mursell   
dalam Usman (1995:27), mengemukakan 
hakikatnya  anak memiliki minat
terhadap belajar. 
Shalahuddin (1990:95) menyatakan minat
sebagai perhatian yang  mengandung  unsur-unsur perasaan. Pernyataan Shalahudin
di atas memberikan pengertian bahwa minat berkaitan dengan rasa senang atau
tidak senang. Oleh karena itu, minat sangat menentukan sikap  yang 
menyebabkan  seseorang  aktif 
dalam  suatu pekerjaan atau
situasi, atau dengan kata lain minat dapat menjadi sebab atau faktor motivasi
dari suatu kegiatan.
Menurut Moh. Uzer Usman (2001:21) 
Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa
dalam belajar.  Kemudian Ia juga menyatakan, bahwa minat ini besar sekali
pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan minat seseorang akan melakukan
sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat, seseorang tidak mungkin
melakukan sesuatu.
Dari pernyataan di atas, dapat dikatakan
bahwa orang yang mempunyai minat terhadap sesuatu, ia akan berusaha lebih keras
untuk memperoleh sesuatu yang diminatinya atau dengan kata lain dengan adanya
minat dalam diri seseorang, maka ia akan termotivasi untuk mendapatkan sesuatu
itu. Misalnya, seorang anak menaruh minat terhadap bidang olahraga sepak bola,
maka ia akan berusaha untuk mempelajari dan mengetahui lebih banyak tentang
olahraga sepak bola.
Mengingat pentingnya minat dalam belajar,
Ovide Declory yang dikutip oleh Moh. Uzer Usman (2001:17), mendasarkan sistem
pendidikannya pada pusat minat yang pada umumnya dimiliki oleh setiap orang,
yaitu minat terhadap makanan, perlindungan terhadap pengaruh iklim (pakaian dan
rumah), memperhatikan diri terhadap macam-macam bahaya dan musuh, bekerjasama
dalam olahraga. Dengan demikian, pada hakikatnya setiap anak berminat terhadap
belajar, dan guru sendiri hendaknya berusaha membangkitkan minat anak terhadap
belajar.
Getzel 
dalam  Mardapi(2007:106)  mengemukakan 
“minat  adalah  suatu disposisi yang terorganisir melalui
pengalaman yang mendorong seseorang 
untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan keterampilan
untuk rujukan perhatian atau pencapaian”. Sedangkan Hilgard  dalam 
Slameto (2010:57)  memberi  rumusan 
tentang  minat  sebagai berikut  „interest 
is  persisting  to  pay  attenton 
to  and  enjoy 
some  activity  or content.‟ 
Yang  berarti  minat 
adalah  kecenderungan  yang 
tetap  untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan.
Syah (2005:136) mengemukakan minat sebagai:
“kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.
Hal ini sejalan dengan pendapat Sabri (1995:84) yang menyatakan bahwa minat
diartikan sebagai kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat
sesuatu secara terus menerus. Dalam konteks ini,  minat erat 
kaitannya  dengan  perasaan 
senang atau terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang
berminat kepada sesuatu berarti orang tersebut bersikap senang kepada sesuatu.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa pengertian minat belajar adalah suatu ketertarikan terhadap suatu pelajaran yang kemudian mendorong individu untuk
mempelajari dan menekuni pelajaran tersebut.
![]()  | 
| Eskul Seni sarana mengembangkan Minat Belajar Seni | 
Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya, dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Marshell (Usman, 1998:94) mengemukakan 22 macam minat, di antaranya ialah bahwa anak memiliki minat terhadap belajar. Dengan demikian, pada hakikatnya setiap anak berminat pada belajar.
Beberapa ahli pendidikan berpendapat, bahwa
cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru
adalah dengan menggunakan minat-minat yang telah ada. Hal tersebut, dikemukakan
oleh Tanner dan Tanner (Slameto, 2010:138) bahwa agar para pelajar berusaha
membentuk minat-minat baru dapat dicapai dengan memberikan informasi pada siswa
mengenai hubungan antara satu bahan pembelajaran yang akan diberikan dengan
bahan pembelajaran yang lalu, menguraikan kegunaan pembelajaran tersebut bagi
siswa di masa yang akan datang. 
Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada
dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang
diharapkan untuk dipelajari dengan dirinya sendiri sebagai individu, proses ini
berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu
mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, dan memuaskan kebutuhannya.
Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa
tujuan yang dianggapnya penting, dan jika siswa melihat bahwa hasil dari
pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia
akan berminat.
Minat 
seseorang terhadap pelajaran dan proses pembelajaran tidak  muncul 
dengan sendirinya akan tetapi banyak faktor yang dapat mempengaruhi
munculnya minat. Salah satu faktor yang dapat 
membangkitkan  dan  merangsang 
minat adalah faktor bahan pelajaran 
yang akan diajarkan kepada siswa. Bahan pembelajaran yang menarik minat
siswa, akan sering dipelajari oleh  siswa
yang bersangkutan. Dan sebaliknya bahan pembelajaran yang tidak  menarik 
minat siswa tentu akan 
dikesampingkan oleh siswa. Oleh karena itu bila bahan  pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan
minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak
ada daya tarik baginya. 
William James, sebagaimana yang dikutif oleh
Moh. Uzer Usman (2001:95) melihat bahwa minat siswa merupakan faktor utama yang
menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Jadi, minat merupakan faktor yang
menentukan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar.  Selanjutnya
Kurt Singer (1987:95)  mengemukakan beberapa faktor yang dapat menimbulkan
minat terhadap pelajaran, sebagai berikut:
a. Pelajaran
akan menarik murid jika terlihat adanya hubungan antara pelajaran dan kehidupan
nyata.
b. Bantuan
yang diberikan guru terhadap anak didiknya dalam mencapai tujuan tertentu.
c. Adanya
kesempatan yang diberikan guru terhadap siswa untuk berperan aktif  dalam
proses belajar mengajar.
d. Sikap
yang diperlihatkan guru dalam usaha meningkatkan minat siswa, sikap seorang
guru yang tidak disukai oleh anak didik tentu akan mengurangi minat dan
perhatian siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan oleh guru yang
bersangkutan.
Singgih D. Gunarsa dan Ny. Y. Singgih
Gunarsa  (1995:69) menyebutkan, bahwa minat akan timbul dari sesuatu yang
telah diketahui, dan kita dapat mengetahui sesuatu dari belajar. Jadi, apabila
seseorang belum pernah mendengar tentang sesuatu maka ia tidak akan menaruh
minat terhadapnya. Minat tersebut, muncul dari sesuatu yang telah diketahui dan
untuk mengetahui  minat tersebut adalah melalui belajar.
Di samping itu, faktor lain yang dapat
mempengaruhi timbulnya minat seseorang adalah adanya kesempatan. Hal ini,
sebagaimana yang diungkapkan oleh Andi Mappeira (1983:63), bahwa minat akan
muncul jika ada kesempatan untuk pemunculan minat tersebut.  Jadi, dengan
adanya kesempatan yang diberikan pada seseorang yang pada awalnya tidak
berminat terhadap pelajaran pendidikan agama Islam, namun karena adanya
kesempatan dan faktor lainnya, kemungkinan sekali ia akan menjadi berminat
untuk mempelajari pelajaran tersebut.
Sedangkan Nasution (1995:47) menyatakan,
bahwa minat dapat ditimbulkan atau dibangkitkan dengan cara-cara sebagai
berikut:
a. 
Bangkitkan suatu kebutuhan (kebutuhan untuk menghargai keindahan, untuk
mendapatkan penghargaan).
b. Hubungan
dengan pengalaman yang telah lalu.
c. Beri
kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik, “Nothing succed like succed”, tak
ada yang lebih memberi hasil yang baik daripada hasil yang baik. Untuk
itu, bahan pelajaran harus sesuai dengan kesanggupan individu.
d. Gunakan
berbagai bentuk metode belajar seperti, diskusi, kerja kelompok, membaca, dan
sebagainya.
Selanjutnya Singer (1987:95) mengemukakan
beberapa faktor yang dapat menimbulkan minat terhadap pembelajaran, sebagai
berikut: 
a.    Pembelajaran
akan menarik murid jika terlihat adanya hubungan antara pelajaran dan kehidupan
nyata.
b.    Bantuan
yang diberikan guru terhadap anak didiknya dalam mencapai tujuan tertentu.
c.    Adanya
kesempatan yang diberikan guru terhadap siswa untuk berperan aktif  dalam proses pembelajaran.
d.    Sikap
yang diperlihatkan guru dalam usaha meningkatkan minat siswa, sikap seorang
guru yang tidak disukai oleh siswa tentu akan mengurangi minat dan perhatian
siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan oleh guru yang bersangkutan.
![]()  | 
| Eskul Pramuka sebagai Sarana Meningkatkan Minat Belajar | 
Di samping itu, faktor lain yang dapat
mempengaruhi timbulnya minat seseorang adalah adanya kesempatan. Hal ini,
sebagaimana yang diungkapkan oleh Mappeira (1983:63), bahwa minat akan muncul
jika ada kesempatan untuk pemunculan minat tersebut.  Jadi, dengan adanya kesempatan yang diberikan
pada seseorang yang pada awalnya tidak berminat terhadap pelajaran PKn, namun
karena adanya kesempatan dan faktor lainnya, kemungkinan sekali ia akan menjadi
berminat untuk mempelajari pelajaran tersebut.
Nasution (1998:147) menyatakan, bahwa minat
dapat ditimbulkan atau dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:
a.   Bangkitkan
suatu kebutuhan (kebutuhan untuk menghargai keindahan, untuk mendapatkan
penghargaan).
b.   Hubungan
dengan pengalaman yang telah lalu.
c.   Beri
kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik, “Nothing succed like succed”, tak ada yang lebih memberi hasil yang baik daripada hasil yang baik. Untuk itu, bahan
pelajaran harus sesuai dengan kesanggupan individu.
d.   Gunakan
berbagai bentuk metode belajar seperti, diskusi, kerja kelompok, membaca, dan
sebagainya.
Selain faktor yang disebutkan di atas, faktor
lain yang mempengaruhi minat adalah cita-cita, bakat dan hobi. Setiap manusia
memiliki cita-cita di dalam hidupnya, termasuk para siswa. Cita-cita juga
mempengaruhi minat belajar  siswa, bahkan
cita-cita juga dapat dikatakan sebagai perwujudan dari minat seseorang dalam
prospek kehidupan di masa yang akan datang. Cita-cita ini  senantiasa dikejar dan diperjuangkan,
bahkan  tidak jarang meskipun
mendapat  rintangan, seseorang tetap
beruaha untuk mencapainya. 
Begitu pula dengan bakat, melalui bakat
seseorang akan   memiliki minat. Ini
dapat dibuktikan dengan contoh: bila seseorang sejak kecil memiliki bakat
menyanyi, secara  tidak langsung ia
akan  memiliki  minat dalam menyanyi. Jika ia dipaksakan
untuk menyukai  sesuatu yang lain,
kemungkinan ia akan membencinya atau merupakan suatu beban bagi dirinya. Oleh
karena  itu, dalam  memberikan pilihan baik  sekolah 
maupun aktivitas lainnya sebaiknya disesuaikan dengan bakat dimiliki. 
Selain bakat, hobi seseorang juga
mempangaruhi minat. Bagi setiap orang hobi merupakan salah satu hal yang
menyebabkan timbulnya minat. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki hobi
terhadap matematika maka secara tidak langsung dalam dirinya  timbul minat untuk menekuni ilmu  matematika, begitupun dengan  hobi yang lainnya. Dengan demikian,
faktor  hobi  tidak bisa dipisahkan dari faktor minat. 
Salah satu ciri kondisi kegiatan pembelajaran
yang efektif adalah kegiatan pembelajaran yang ditandai adanya minat dan
perhatian siswa dalam belajar. Usman (1998:17) juga menyatakan, bahwa minat ini
besar sekali pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan minat seseorang akan
melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat, seseorang tidak
mungkin melakukan sesuatu.
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat
dikatakan bahwa orang yang mempunyai minat terhadap sesuatu, ia akan berusaha
lebih keras untuk memperoleh sesuatu yang diminatinya atau dengan kata lain
dengan adanya minat dalam diri seseorang, maka ia akan termotivasi untuk
mendapatkan sesuatu itu. Misalnya, seorang anak menaruh minat terhadap
pembelajaran, maka ia akan berusaha untuk mempelajari dan mengetahui lebih
banyak tentang pembelajaran.
Menurut 
Slameto (2010: 180): suatu 
minat  dapat  diekspresikan 
melalui  pernyataan  yang 
menunjukkan bahwa  anak  didik 
lebih  menyukai  suatu 
hal  daripada  hal 
lainnya,  dapat pula
dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Anak didik yang  memiliki 
minat  terhadap  subjek 
tertentu  cenderung  untuk 
memberi perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.
Minat terhadap mata pembelajaran yang
dimiliki seseorang bukan sebagai bawaan sejak lahir, tetapi dipelajari melalui
proses penilaian kognitif dan penilaian afektif seseorang yang dinyatakan  dalam sikap. Dengan kata lain, jika proses
penilaian kognitif dan  afektif seseorang
terhadap objek  minat adalah positif  maka akan menghasilkan sikap yang positif dan
dapat menimbulkan minat.
Djamarah 
(2002:  132)  mengungkapkan 
bahwa  minat dapat diekspesikan
anak didik melalui: 
1.  Pernyataan lebih menyukai sesuatu daripada
yang lainnya. 
2.  Partisipasi dalam aktif dalam suatu kegiatan.
3.  Memberikan 
perhatian  yang  lebih 
besar  terhadap  sesuatu 
yang diminatinya tanpa menghiraukan yang lain (fokus).
Minat diperoleh melalui suatu proses belajar
yang timbul melalui proses mengamati suatu 
objek yang kemudian menghasilkan suatu 
penilaian-penilaian tertentu terhadap objek yang menimbulkan minat
seseorang. Penilaian-penilaian terhadap objek yang diperoleh melalui proses
belajar itulah yang kemudian menghasilkan suatu keputusan tentang adanya
ketertarikan atau ketidaktertarikan seseorang terhadap objek yang dihadapinya.
Hurlock (1990:422) mengatakan minat merupakan hasil dari pengalaman atau proses
belajar. Lebih jauh ia mengemukakan bahwa minat memiliki dua aspek yaitu : 
1)  Aspek kognitif 
Aspek ini
didasarkan  atas konsep yang dikembangkan
seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep yang membangun
aspek kognitif di dasarkan atas pengalaman dan apa yang dipelajari dari
lingkungan. 
2.  Aspek afektif 
Aspek afektif ini
adalah konsep yang membangun konsep kognitif dan dinyatakan dalam sikap terhadap
kegiatan atau objek yang menimbulkan minat. Aspek ini mempunyai peranan yang
besar dalam memotivasi tindakan seseorang. 
Berdasarkan 
uraian  tersebut,  indikator untuk mengetahui minat seseorang
dalam pembelajaran, adalah:
1. 
Adanya
pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subyek terhadap pembelajaran
karena adanya ketertarikan.
2. 
Adanya 
perasaan  senang  terhadap  pembelajaran
3. 
Adanya  
kemauan   atau   kecenderungan   pada  
diri   subyek   untuk terlibat aktif dalam pembelajaran
serta untuk mendapat hasil yang terbaik.
Cara Membangkitkan Minat Belajar Anak 
Menurut 
Usman  (1996:  27), 
“pada  hakikatnya  anak 
berminat  terhadap belajar  dan 
guru  sendiri  hendaknya 
berusaha  meembangkitkan  minat 
anak terhadap  belajar”.
Simanjuntak  (1993:58) mengemukakan”
Minat  dapat  timbul pada seseorang jika menarik perhatian
terhadap suatu objek”. Menurut 
Simanjuntak(  1993:58)  cara 
membangkitkan  minat  belajar anak diperlukan  beberapa 
syarat  :  belajar 
harus  menarik  perhatian, sebagai  contohnya mengajar  dengan 
cara  yang  menarik, 
mengadakan  selingan,  menjelaskan 
dari yang mudah ke sukar atau dari yang konkret ke abstrak, penggunaan
alat peraga. 
Obyek atau keadaan yang kekuatannya menarik
kan menimbulkan minat misalnya menyelenggarakan 
percobaan, menyelenggarakan berbagai 
bentuk  keterampilan, mengadakan  pameran 
karyawisata.  Masalahnya  berulang-ulang  terjadi, 
jika berulang-ulang  terjadi  akan 
mendorong  peserta  didik 
membangkitkan  minat belajar  karena 
masalah  tersebut  sering 
muncul  sehingga  merupakan 
suatu kebiasaan.  Semua  kegiatan 
harus  kontras,  hal-hal 
yang  sama  bahkan 
bahkan kontras dapat menarik perhatian seseorang.
Menurut 
Rachman  (1997:151)  untuk 
menumbuhkan  perhatian  dan 
minat para siswa,  pembelajaran
dapat  dikembangkan  melalui 
pendekatan  pembelajaran terpadu.  Menurut 
Rooijakkers  (2008:25)  cara 
menumbuhkan  minat  dengan menghubungkan bahan  pengajaran 
dengan  suatu  berita 
sensasional  yang  sudah diketahui  kebanyakan 
siswa.  Anni(  2007:186) 
mengemukakan  pengaitan pembelajaran  dengan 
minat  siswa  adalah 
sangat  penting,  dan 
karena  itu tunjukkanlah  bahwa 
pengetahuan  yang  dipelajari 
itu  sangat  bermanfaat 
bagi mereka . 
Komponen-komponen  proses 
belajar  mengajar  yang 
harus  dilaksanakan sebagai  usaha 
membangkitkan  minat  belajar 
anak  atau  anak 
didik  antara  lain merumuskan  tujuan 
pengajaran,  mengembangkan/menyusun  alat-alat 
evaluasi menetapkan  kegiatan  belajar 
mengajar,  merencanakan  program 
dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat.   
Demikian tentang Pengertian Minat Dan Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Semogaa da manfaatnya








Bagaimana cara mengukur MINAT BELAJAR SISWA
BalasHapusBagaimana cara mengukur MINAT BELAJAR SISWA
BalasHapusBagaimana cara mengukur MINAT BELAJAR SISWA
BalasHapusBagaimana cara mengukur MINAT BELAJAR SISWA
BalasHapusMINAT BELAJAR SISWA bisa diukur dengan skala sikap
HapusTolong di sharre contoh ANGKET MINAT BELAJAR SISWA
BalasHapusTolong di sharre contoh ANGKET MINAT BELAJAR SISWA
BalasHapusTerima kasih infonya, Kebetulan saya sedang menulis tesis tentang MINAT BELAJAR SISWA
BalasHapusSama2
HapusThanks, beberapa hari ini saya mencari refensi tentang MINAT BELAJAR SISWA. Infonya cukup lengkap, Sekali lagi thanks
BalasHapusYang tahu tolog sharre perbedaan antara MINAT BELAJAR dengan MOTIVASI BELAJAR
BalasHapusSaya ucapkan terima kasih, karena sangat terbantu dengan tulisan yang Bapak bagikan. Tulisan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan profesionalisme guru serta dapat pula dijadikan referensi dalam penulisan karya ilmiah guru, terutama dalam penulisan Penelitian Tindakan Kelas. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih, mudah-mudahan artikel tentang pembelajaran ini menjadi sarana amal kebajikan.
BalasHapusArtikelnya sangat menarik dan bermanfaat. Terima Kasih
BalasHapusBisa cantumkan sumber referensinya? Soalnya saya sedang mencari buku yg membahas tentang minat belajar secara lengkap
BalasHapusSumber referensinya dari mana aja tuh??
BalasHapustolong daftar pustakanya dibuat
BalasHapusTerima kasih, http://arenamodel.blogspot.com/
BalasHapusASIK UGA PLAYLIST NYA WKWK
BalasHapusMhon infonya.. indikator minat belajar... Sumber bukunya apa ya....
BalasHapusMhon infonya.. indikator minat belajar... Sumber bukunya apa ya..plis infonya..makasih... Smga kbaikanya d balas Allah...
BalasHapusTerimakasih atas ilmu yang telah di berikan... Tpi alangkah baik nya kalau daftar pustakanya di buat.. Biar lebih mudah mendapatkan sumber nya.. 🙏
BalasHapusCV Bahagia Sukses Makmur menerima jasa pembuatan Rainbow Slide, Rainbow Slide sendiri adalah permainan seluncur yang terbuat dari PE/PP
BalasHapuswahana ini sering dijadikan tempat wisata anak anak dan remaja bahkan orang tua. sudah banyak tempat wisata yang menyediakan rainbow slide bahkan saat ini rainbow slide dijadikan bahan tranding nomer 1 diIndunesia tidak hanya Indonesia luar negeri pun sudah banyak yang mengadakan rainbow slide. Sebagai perusahaan swasta yang sedang berkembang, kami CV Bahagia Sukses Makmur selalu siap memberikan yang terbaik demi kepuasan anda dan para customer
Hal tersebut juga termasuk memberi pelayanan dengan produk kami yangg handal dikelasnya yaitu "Rainbow Slide" dan pelayanan after sales service untuk menunjang kualitas produk anda menjadi lebih baik.
Beli Rainbow Slide dengan kualitas terbaik dan harga terjangkau. Kepuasan pelanggan adalah prioritas utama kami, dan kami akan selalu siap memberikan yang terbaik.
Kantor Pemasaran:
081112520820
081776006788
Kantor Pusat :
Jl. Cendana raya no 15A bencongan indah karawaci tangerang
https://kontraktorpermainanrainbowslide.blogspot.com/
https://jualblowerjakarta12.blogspot.com/
https://medium.com/@jualblowertangerang/
https://jasapembuatanblowerindustribekasi.blogspot.com/