Berita
INI PERMOHONAN MAAF PEMERINTAH SOAL MENINGGALNYA PEMUDIK DI TOL BREBES
Sebelumnya
diberitakan bahwa Indonesia Police Watch (IPW) menilai Polri seharusnya minta
maaf kepada publik, khususnya kepada keluarga korban yang meninggal di 'jalur
neraka' mudik Lebaran 2016. Namun bukannya minta maaf, IPW melihat Polri malah
cenderung membuka polemik tentang sejumlah orang yang tewas dalam kemacetan
parah di tol Brebes.
IPW menyayangkan sikap Kakorlantas Polri Irjen Agung Budi Maryoto yang
mengatakan korban meninggal akibat mudik tidak hanya terjadi di arena kemacetan
tol Brebes, tapi juga terjadi di tempat lain. Ketua Presidium IPW Neta S Pane
mengatakan Agung seharusnya tak perlu membuka polemik, tapi cukup berjiwa besar
dan secara kesatria mundur sebagai Kakorlantas.
"Sebab nyata-nyata sudah gagal melakukan rekayasa lalulintas di kawasan
Brebes dan Jateng sehingga jalur mudik stagnan selama 25 jam dan berubah
menjadi 'jalur neraka'," ujarnya, Jumat (8/7).
IPW berharap Presiden Jokowi peduli dengan kasus tewasnya sejumlah orang di
jalur mudik Brebes yang macet total. "Jika terhadap seorang pedagang nasi
saja yang digusur Satpol PP di Banten, Jokowi peduli dan memberikan sumbangan,
seharusnya Presiden lebih peduli lagi dengan nasib para pemudik yang tewas
akibat kemacetan parah di tol Brebes," jelas Neta.
Seperti diberitakan sebelumnya, kemacetan arus mudik di pintu keluar Tol Brebes
Timur, Jawa Tengah, 'memakan' korban. Data Pemerintah Kabupaten Brebes, 12
orang meninggal diduga tidak kuat menghadapi macet. Hingga saat ini jumlah
korban yang tercatat adalah 18 orang meninggal dunia.
Ada 12 orang meninggal diduga karena kelelahan, empat orang karena kecelakaan
lalu lintas, satu orang karena tertabrak kereta api, dan satu orang terkena
setrum. Ada 12 orang pemudik yang meninggal, dan enam lainnya adalah warga
lokal atau non-pemudik (republika.co,id)
![]() |
PERMOHONAN MAAF PEMERINTAH SOAL MENINGGALNYA PEMUDIK DI TOL BREBES |
Ini
Permohonan Maaf Pemerintah
Menteri
Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo memohon maaf kepada seluruh rakyat
Indonesia, atas peristiwa kemacetan panjang di Brebes beberapa hari lalu, yang
disebut mengakibatkan belasan orang meninggal dunia.
"Saya
Mendagri, atas nama pemerintah, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat
yang mudik, khususnya kepada keluarga yang tertimpa musibah," ujar Tjahjo,
Sabtu (9/7).
Pemerintah,
kata mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini, sebenarnya telah berusaha secara
maksimal mempercepat pembangunan jalan tol maupun melakukan perbaikan sejumlah
ruas jalan utama. Sehingga memudahkan dan memberi kenyamanan masyarakat untuk
mudik melalui jalan darat.
Namun
ternyata masih terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Kemacetan panjang tidak
saja merugikan masyarakat yang hendak mudik secara materi. Bahkan ada yang
disebut-sebut meninggal dunia akibat kelelahan, karena tidak bisa segera
ditangani secara medis.
"Adanya
musibah dan masih adanya kekurangnyamanan dalam perjalanan, menjadi evaluasi
kami, pemerintah. Khususnya Kemendagri. Sekali lagi sebagai Mendagri, kami
mohon maaf," ujar Tjahjo (jpnn,com)
No comments